SEJARAH
Advanced Tactical Fighter (ATF) merupakan kontrak untuk demonstrasi dan program validasi yang dilakukan Angkatan Udara Amerika Serikat untuk mengembangkan sebuah generasi baru pesawat tempur superioritas udara untuk menghadapi ancaman dari luar Amerika Serikat, termasuk dikembangkannya pesawat kelas Su-27 era Soviet.
Pada tahun 1981, Angkatan Udara Amerika Serikat memetakan syarat-syarat yang harus dipenuhi sebuah pesawat tempur baru yang direncanakan untuk menggantikan F-15 Eagle. ATF direncanakan untuk memadukan teknologi modern seperti logam canggih dan material komposit, sistem kontrol mutakhir, sistem penggerak bertenaga tinggi, dan teknologi pesawat siluman.
Proposal untuk kontrak ini diajukan pada tahun 1986, oleh dua tim kontraktor, yaitu Lockheed-Boeing-General Dynamics dan Northrop-McDonnell Douglas, yang terpilih pada Oktober 1986 untuk melalui fase demonstrasi dan validasi selama 50 bulan, yang akhirnya menghasilkan dua prototip, yaitu YF-22 dan YF-23.
Pesawat ini direncanakan untuk menjadi pesawat Amerika Serikat paling canggih pada awal abad ke-21, karena itu, pesawat ini merupakan pesawat tempur paling mahal, dengan harga US$120 juta per unit, atau US$361 juta per unit bila ditambahkan dengan biaya pengembangan. Pada April 2005, total biaya pengembangan program ini adalah US$70 miliar, menyebabkan jumlah pesawat yang direncanakan akan dibuat turun menjadi 438, lalu 381, dan sekarang 180, dari rencana awal 750 pesawat. Salah satu faktor penyebab pengurangan ini adalah karena F-35 Lightning II akan memiliki teknologi yang sama dengan F-22, tapi dengan harga satuan yang lebih murah.
PERSENJATAAN
F-22 dirancang untuk membawa peluru kendali udara ke udara yang tersimpan secara internal di dalam badan pesawat agar tidak mengganggu kemampuan silumannya. Peluncuran rudal ini didahului oleh membukanya katup persenjataan lalu rudal didorong kebawah oleh sistem hidrolik. Pesawat ini juga bisa membawa bom, misalnya Joint Direct Attack Munition (JDAM) dan Small-Diameter Bomb (SDB) yang lebih baru. Selain penyimpanan internal, pesawat ini juga dapat membawa persenjataan pada empat titik eksternal, tetapi apabila ini dipakai akan sangat mengurangi kemampuan siluman, kecepatan, dan kelincahannya. Untuk senjata cadangan, F-22 membawa meriam otomatis M61A2 Vulcan 20 mm yang tersimpan di bagian kanan pesawat, meriam ini membawa 480 butir peluru, dan akan habis bila ditembakkan secara terus-menerus selama sekitar lima detik. Meskipun begitu, F-22 dapat menggunakan meriam ini ketika bertarung tanpa terdeteksi, yang akan dibutuhkan ketika rudal sudah habis.
Spesifikasi (F-22 Raptor)
Data dari USAF, situs Tim F-22 Raptor, dan Aviation Week & Space Technology
Karakteristik umum
- Kru: 1
- Panjang: 62 kaki 1 in (18,90 m)
- Lebar sayap: 44 kaki 6 in (13,56 m)
- Tinggi: 16 kaki 8 in (5,08 m)
- Area sayap: 840 kaki² (78,04 m²)
- Airfoil: NACA 64A?05,92 akar, NACA 64A?04,29 ujung
- Berat kosong: 31.670 lb (14.365 kg)
- Berat terisi: 55.352 lb (25.107 kg)
- Berat maksimum lepas landas: 80.000 lb (36.288 kg)
- Mesin: 2× Pratt & Whitney F119-PW-100 Turbofan pengarah daya dorong pitch, 35.000 lb (155,7 kN) each
Performa
- Kecepatan maksimum: ≈Mach 2,42 (2.575 km/jam) pada altituda/ketinggian tinggi[19]
- Kecepatan jelajah: Mach 1,72[18] (1.825 km/h) pada altituda/ketinggian tinggi
- Jarak jangkau ferri: 2.000 mi (1.738 nm, 3.219 km)
- Atap servis: 65.000 kaki (19.812 m)
- Tingkat panjat: rahasia (tidak diketahui umum)
- Wing loading: 66 lb/kaki² (322 kg/m²)
- Dorongan/berat: 1,26
- Maximum g-load: −3/+9 g
Persenjataan
- Meriam: 1× 20 mm (0,787 in) M61A2 Vulcan gatling gun di pangkal sayap kiri, 480 butir peluru
- Udara ke udara:
- Udara ke darat:
- 2× AIM-120 AMRAAM dan
- 2× AIM-9 Sidewinder dan salah satu:
- 2× 1.000 lb JDAM atau
- 2× Wind Corrected Munitions Dispensers (WCMDs) atau
- 8× 250 lb GBU-39 Small Diameter Bomb
Avionik
- Radar: 125-150 mil (200-240 km) terhadap target 1 m² (perkiraan)
Sumber : Wikipedia Indonesia
Copyrigth : Pandu_17